Proses pengolahan produsksi Crude Palm oil ( CPO ) di Parik minyak kelapa sawit mempunyai karakter limbah yang agak ekstrem dikarenakan disamping mempunyai banyak kadar partikel solid termasuk mempunyai terperature yang amat tinggi sanggup mencapai 90 derajad celcius.
Limbah yang menjadi perhatian di pabrik kelapa sawit adalah limbah cair.
Limbah cair ini adalah air buangan yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge separator.
Setiap1 ton tandan buah fresh yang diolah bakal terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 limbah cair.
Limbah cair mempunyai kandungan karbon organik bersama nilai COD lebih 40 g/L dan kadar nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L bersifat nitrogen ammonia dan total nitrogen. Karakteristik Limbah cair sistem mengolah CPO berasal berasal dari unit pengolahan yang berbeda, terdiri dari:
60% berasal dari total limbah cair berasal berasal dari stasiun klarifikasi.
36% berasal dari total limbah cair berasal berasal dari stasiun rebusan.
4 persen berasal dari total limbah cair berasal stasiun inti.
Teknologi pengelolaan Limbah Cair pada umumnya memakai langkah peroses kolam terbuka yang terdiri berasal dari kolam anaerobik, fakultatif dan aerobik bersama total sementara retensi sekitar 90-120 hari.
Teknologi kolam terbuka ini memerlukan lahan yang luas (3 -7 ha), ongkos pemeliharaan yang lumayan besar dan menghasilkan emisi gas metana ke hawa bebas.
Untuk mengukur besarnya limbah yang diperoses dan limbah hasil sistem dibutuhkan alat ukur debit dan total volume limbah cair supaya kwalitas hasil sistem limbah sanggup terjaga bersama baik.
Flow meter untuk persoalan ini umumnya memakai style flow meter yg tidak mempunyai anggota yg contact bersama cairan bergerak dikarenakan karakter limbah cair yang tidak homogen, kotor dan banyak mempunyai kandungan partikel solid sanggup memicu flow meter ini macet.
Untuk sistem awal yaitu buangan air limbah berasal dari sistem ke bak penampungan awal umumnya di butuhkan flow meter air limbah yang mempunyai kemampuan kerja pada temperatur diatas 90 derajad celcius.
Dan untuk aliran limbah yang mengandalkan selisih ketinggian atau aliran gravitasi umumnya di memakai flow meter yang sanggup bekerja pada low flow velocity dan juga ntuk aliran limbah yang dialirkan pipa yang dipasang pada aliran air/parit sebaiknya memakai flow meter yang water proof.
Sebaiknya untuk sistem limbah cair sistem kelapa sawit ini memakai style electromagnetic flow meter dikarenakan flow meter style electromagnetic ini tidak mempunyai anggota sensor yang bergerak supaya aman pada style cairan yang banyak mempunyai kandungan kotoran atau partikel solid.
Pada style tertentu electromagnetc flow meter ini sanggup membaca pada temperature kerja hingga 180 derakjad celcius. Serta untuk persoalan tertentu sanggup bekerja pada kwalaitas tahan pada air atau water proof hingga kedalaman 3 meter.