Lakshya Sen Menikmati Kemenangan Piala Thomas yang Bersejarah

Karnataka: Petenis peringkat 9 dunia India Lakshya Sen yang memenangkan pertandingan tunggal putra pertama melawan peringkat 4 Dunia dan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 Anthony Sinisuka Ginting dari Indonesia 8-21, 21-17, 21-16 di final Piala Thomas yang akhirnya membantu tim India meraih gelar Piala Thomas perdananya, telah tiba di rumah di Bangalore pada Senin malam.

Pemain berusia 20 tahun itu tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya dalam memenangkan trofi Piala Thomas untuk pertama kalinya dan mengatakan kepada media India bahwa itu adalah momen yang sangat istimewa baginya.

“Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi India; semua orang berkumpul sebagai satu tim, ”kata Sen.

Sen yang mengalahkan Max Weisskirchen dalam pertandingan Grup C pertama Piala Thomas antara India dan Jerman akhirnya kalah di semua pertandingan lainnya, sebelum akhirnya memenangkan pertandingan kedua dan terpenting turnamen dengan mengalahkan Ginting dari Indonesia di final.

“Pada awal turnamen, sakit perut saya mempengaruhi tingkat energi saya di lapangan. Saya tidak bisa memberikan 100 persen saya… kemudian saya harus benar-benar bermain di perempat final dan semi final… Saya mencoba level terbaik saya untuk pulih dan tampil all out di final,” jelas Sen.

Sen juga memberikan pujian kepada seniornya, Kidambi Srikanth dan HS Pronnoy atas dukungan mereka setelah kekalahannya dari Chou Tien Chen dari Chinese Taipei (dasi kedua Grup C), Lee Zii Jia dari Malaysia (perempat final), dan Viktor Axelsen dari Denmark ( semifinal).

“Mereka adalah mentor yang sangat baik sepanjang turnamen karena semua pemain lain masih sangat muda. Kami tidak memiliki banyak pengalaman. Jadi dalam acara tim, saya pikir mereka membimbing kami dengan sangat baik sepanjang turnamen dan meskipun saya tidak memenangkan perempat final, mereka selalu memberi tahu saya bahwa saya bisa bermain dengan baik di pertandingan berikutnya. Mereka selalu memiliki keyakinan bahwa kita bisa menang melawan Indonesia dan mereka selalu memiliki keyakinan itu pada saya,” tambah Sen.

Sen mengatakan kepada wartawan bahwa dia selanjutnya akan bermain di turnamen mendatang di Indonesia, Malaysia, Commonwealth Gams, dan juga Kejuaraan Dunia.

“Akan ada dua-tiga turnamen di Indonesia dan Malaysia. Itu penting untuk peringkat karena itu adalah turnamen Super 1000 Super 500 dan Super 750. Saya juga akan berkompetisi di Commonwealth Gams. Karena Asian Gams telah ditunda, saya juga menantikan Kejuaraan Dunia.”

Baca artikel terbaru mengenai bulu tangkis di greatminton

Pelajari juga lantai untuk lapangan bulu tangkis di artikel jenis lapangan bulu tangkis