
Bicara urusan konstruksi gedung tinggi, tidak pernah lupa dengan pondasi bore pile. Bore pile adalah salah satu rupa pondasi menyerupai tiang pancang. Berbentuk seperti tabung panjang yang ditanam pada tanah. Tujuannya agar konstruksi bangunan dapat berdiri kokoh. Terpenting untuk bangunan gedung bertingkat.
Tapi tidak semua bangunan bertingkat menggunakan Bore pile ini. Hanya digunakan untuk bangunan dengan struktur tanah yang tidak begitu kuat menopang beban. Sehingga dibutuhkan pondasi khusus agar bangunan sanggup menyesuaikan dengan struktur tanah yang agak rapuh.
Cara kerja pondasi ini simple. Yaitu menitikkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih kuat dan keras. Dengan memanfaatkan pengeboran getaran rendah yang dilakukan berulang kali.Cara ini cukup berhasil untuk kestabilan bangunan pada tanah miring seperti lereng pegunungan. Atau bangunan bertingkat dengan tanah yang rapuh dan tak solid menanggung beban bangunan secara totalitas.
Jenis-jenis Bore Pile
Dari alat yang digunakan, bore pile dibagi menjadi tiga model. Yaitu jenis strauss pile, bore gawangan, dan bore pile mini crane. Lalu dimanakah perbedaan ketiganya? Berikut informasi selengkapnya :
1.Strauss Pile
Dari ketiga jenis bore pile, jenis strauss pile adalah yang paling rendah teknologinya. Karena masih memakai tenaga manusia guna mengerjakannya. Bor yang dipakai ialah jenis bor kering yang tidak menggunakan air. Inilah alasan mengapa strauss pile pula disebut sebagai bor manual.
Sejenak memang melelahkan dan memakan waktu yang lumayan lama. Sebab dikerjakan secara manual. Namun strauss pile ini pula menyimpan kelebihan. Yaitu tidak menimbulkan suara yang terlalu bising. Lumrah digunakan buat pembangunan gedung tinggi di tengah pemukiman penduduk.
2.Bore Gawangan
Selain bor manual, cara lain yang sering digunakan untuk pengeboran di tengah pemukiman penduduk ialah Bore gawangan. Bukan lagi memanfaatkan tenaga manusia. Namun telah memanfaatkan mesin yang dapat menggali lubang dengan diameter yang lebih lebar.
Ciri bore gawangan adalah adanya tali tambang yang diikatkan di bagian kanan dan kiri. Lalu dikaitkan dengan benda yang bisa menahan getaran bor.Suara mesin yang dikeluarkan juga lebih halus dibandingkan dengan bore pile mini crane. Inilah sebab esensial bor jenis ini digunakan buat pembangunan di pemukiman padat penduduk.
3.Mini Crane
Seperti namanya, bore pile jenis mini crane memakai jenis bor basah. Dibutuhkan air demi proses pengeborannya. Maka dari itu usahakan agar sirkulasi air pada waktu melakukan pengeboran tetap lancar.
Kendati suara yang dihasilkan lumayan bising, tapi penggunaan mini crane ini tidak menimbulkan getaran yang besar. Tidak mengganggu bangunan yang ada di sekitarnya.
Metode yang dijalankan oleh kontraktor bore pile ialah membuat lubang terlebih dahulu. Lalu menempatkan besi batangan sesuai kebutuhan. Besi inilah yang dibuat menjangkau lapisan tanah yang lebih keras.
Kelebihan Bore Pile
Sebagai salah satu teknologi di bidang konstruksi, bore pile memang memiliki banyak kelebihan. Di antaranya :
1.Layak Untuk Pembangunan di Lahan Sempit
Bore pile mengizinkan pengeboran tanpa harus mengeluarkan getaran yang hebat pada tanah. Kendati pengeboran dikerjakan pada kedalaman yang lumayan dalam. Proses ini cukup efektif dilakukan untuk pembangunan di lahan yang sempit. Terlebih cenderung pada kawasan yang padat penduduk.
2.Bisa Untuk Semua Kontur Tanah
Ada beberapa tanah yang konturnya tidak kuat menanggung beban bangunan bertingkat. Kelewat berbahaya jika dipaksa dilaksanakan pembangunan dengan pondasi seadanya.
Namun dengan bore pile, bangunan bertingkat setinggi apapun tetap bisa dikerjakan. Karena pondasi ini memanfaatkan besi mirip pipa yang ditanam hingga lapisan tanah yang keras. Struktur bangunan akan lebih kokoh.
3.Meminimalkan Getaran Tanah
Baik memakai jenis strauss pile, bore gawangan, ataupun bore pile mini crane, bore pile senantiasa kuat meminimalkan getaran pada tanah. Bangunan di sekitarnya senantiasa tenang tanpa terganggu dengan getaran bor yang dihasilkan.
4.Variasi Tingkat Kedalaman Fondasi
Tingkat kedalaman bore pile juga beragam. Bisa agak dangkal hingga kedalaman menyentuh lapisan tanah yang lumayan keras. User dapat menyesuaikan kedalaman bor mengikuti kebutuhan tanpa merusak struktur bangunan di sekitarnya.
Kekurangan Bore Pile
Kendati teknologi ini memang menyediakan solusi tersendiri, tapi tetap saja terdapat banyak kelemahan. Antara lain :1.Tergantung Keadaan Cuaca
Bore pile ini memang sanggup dipasang pada pemukiman padat penduduk. Namun tidak bisa dikerjakan di bermacam cuaca. Terlebih lagi waktu musim penghujan dengan curah hujan yang amat tinggi. Estimasi datangnya banjir yang muncul tiba-tiba mampu mempengaruhi kinerja bore ini.
2.Rawan Longsor
Bore ini juga bisa digunakan untuk segala jenis kontur tanah. Namun khusus tanah berpasir dan berkerikil, dibutuhkan bentonite. Tujuannya yaitu menahan tanah agar tidak longsor ketika dilakukan pengeboran.
Lantaran longsor di saat pengeboran tidak hanya berefek pada jalannya proyek tersebut. Tapi pula akan berdampak bangunan-bangunan di sekitarnya.
3.Dipengaruhi Air Tanah
Air yang terlampau banyak pada tanah akan turut menurunkan daya dukung tanah pada pipa. Tapi ini mampu diatasi dengan pemasangan pipa tremie dengan jarak kira-kira 50 centimeter dari dasar lubang pondasi. Cara ini sanggup mengatur kapasitas air tanah yang akan berimbas keberhasilan bore pile.
4. Ada Resiko Runtuh
Pengeboran apapun akan senantiasa menyimpan resiko. Termasuk bore pile. Salah satu resiko yang ditimbulkan ialah resiko tanah runtuh. Tapi tenang saja. Ini mampu diselesaikan dengan pemasangan cassing yang tepat.
5.Adanya Lumpur Pada Dasar
Lumpur pada lapisan tanah bagian dalam bisa menjadi penghambat tersendiri. Lebih-lebih bagi tiang pendukung. Tapi ini dapat disiasati dengan memanfaatkan pipa paralon saat pengerjaan grouting pada tulangan bore pile.
Alat Berat Pendukung
Pengerjaan bore pile tidaklah gampang. Dibutuhkan beberapa alat berat pensuport agar penerapan bore ini bisa berlangsung dengan lancar. Berikut sebagian alat berat yang biasa dipakai saat melaksanakan konstruksi ini :
1.Crawler Crane
Pembangunan fondasi yang tinggi biasanya dilakukan oleh tower crane. Tapi demi pembuatan pondasi bore pile ini, keberadaan tower crane digantikan oleh clawler crane.
2.Drilling Machine
Inilah alat utama dalam proses pengeboran. Pada drilling Machine ini tiang bor akan dipasang. Sekaligus mengecor pondasi agar ikut tertutup dengan baik. Drilling Machine cuma digerakkan oleh orang yang paham. Atau karyawan bagian alat berat yang paham betul bagaimana cara pengeboran mesti dilakukan.
3.Dump truk
Dump truk biasanya digunakan guna memindahkan material dari satu tempat ke tempat lain. Dengan bantuan dump truk ini material yang jauh bisa lebih dekat dengan tempat bore pile. Pelaksanaan bore ini akan lebih gampang dengan material yang lebin dekat.
4.Excavator
Excavator berfungsi untuk menggali tanah. Biasa dipakai sebagai alat berat guna pengerjaan sebuah proyek bangunan. Dalam melakukan tugasnya, excavator dilengkapi dengan wahana putar, alat penggali, alat pengeruk, serta roda.
Itulah penjelasan singkat mengenai bore pile. Pengerjaan bore pile lumrah dilakukan oleh kontraktor khusus bore pile yang ahli. Mengingat pondasi merupakan bagian krusial yang wajib ada pada bangunan.